Subscribe to Our Newsletter ! Free and No SPAM !

BULLY

logoblog




Tanganku terinjak, kumemandang ke atas
Topi snapback senyum menyeringai bikin was-was
Di dalam kelas ia melempar tasku
Buku buku berhamburan, teman-teman tak ingin membantu
Dasar berengsek, kan ku balas
Lihat nanti jika kau di luar kelas
Menyesal dengan sangat kuhajar tiada batas
Tapi, itu hanya di dalam khayalan
Takkan mungkin, aku takut, terlalu pengecut
Bocah kecil umur 12 tahun nyalinya ciut
Setiap hari setiap waktu takut pergi sekolah
Seperti naga yang keluar dari kawah
Sepertinya aku punya banyak salah atau lari dari masalah
Dunia ini tak adil buatku, mungkinkah di dunia yang lain ini akan jauh berbeda?
Hari minggu pasti selalu kutunggu
Tenang hatiku tak bertemu denganmu
Apa yang kudapat, ketika kita berjumpa di pinggir jalan
Mereka berlima tubuhku terlempar ke atas melesat ke atas menuju angkasa
“Ayolah, aku tidak berbuat salah denganmu!”
Si jacket kuning itu sepertinya cukup iba
Tapi dia takut pada si gemuk yang menjadi bosnya..
Yeah, kini saatnya….

Masa sekolah hal yang terindah
Masalah yang begitu indah
Saatnya kita berduka
Dewasa kini aku belum lupa
Terima kasih dariku padamu
Kau sudah repot membully
Mungkin hanya ini yang mampu kubalas
Kau telah memberikan inspirasi tiada batas

Aku memang krempeng ditambah gepeng
Dari samping atau dari depan
Sama-sama pantas dapat cacian
Tapi bukan seperti inilah caranya
Aku juga ingin keluar masuk kantin dengan aman
Menikmati rasanya beli jajanan, sama dengan kalian
Jangan kau rampas uangku, sungguh keterlaluan
“Kita bawa saja ia ke kamar mandi.”
“Kita kunci dari luar, gimana, di?”
Sungguh berengsek si Budi dan temannya
Aku pikir tak ada yang lebih baik, mereka binatang semua.
Tak berani berontak, tak juga teriak, dan juga yang lainnya
Sial, aku ini bocah macam apa
Hanya diam saja
Orang tua di rumah mungkin berpikir anaknya sekolah dengan baik
Tapi anak-anaknya memandang dunia jadi terbalik
Setengah takut kadang tampil berani
Jiwanya kadang kalut ketika terus dibully
Itulah rasanya jadi kami
Kami ingin bebas, yeah, kini saatnya.

Masa sekolah hal yang terindah
Masalah yang begitu indah
Saatnya kita berduka
Dewasa kini aku belum lupa
Terima kasih dariku padamu
Kau sudah repot membully
Mungkin hanya ini yang mampu kubalas
Kau telah memberikan inspirasi tiada batas

Ruang dan waktu terasa lama berlalu
Upacara senin pagi ia berada di belakangku
Budi kau berengsek menendang pantatku
Ingin kabur dari lapangan pasti di lihat guru
Panasnya terik matahari serasa bikin pingsan
Ingat-ingat sebentar di dalam sakuku ada pisau
Yeah, berengsek kau keterlaluannn.
Sesaat sebelum mataku terbuka kupikir berada di neraka
Aku melihat seragam pak polisi
Dan, “sial, apa yang terjadi?”
Kenapa aku disini?
“Hei nak kau sudah berbuat salah.”
Persetan, itu tak masalah
Aku di dalam penjara, bahagia, tertawa, bercampur satu
Sudah tak bertemu kau lagi bocah yang selalu menghantui pikiranku…


Masa sekolah hal yang terindah
Masalah yang begitu indah
Saatnya kita berduka
Dewasa kini aku belum lupa
Terima kasih dariku padamu
Kau sudah repot membully
Mungkin hanya ini yang mampu kubalas
Kau telah memberikan inspirasi tiada batas

{Sumber: https://alfianzidnyy.wordpress.com/2016/01/25/bully/}***