Subscribe to Our Newsletter ! Free and No SPAM !

Nikmat itu...

logoblog

Aku terhempas ke dasar jurang
Melayang di udara tanpa arang
Menyaksikan beberapa riwayat
Banyak mayat mayat ingin kembali dan mengejar akhirat
Tapi sudah terlambat

Apa yang terjadi ketika kesempatan itu datang?
Kau seolah lupa dan memilih pada yang terpandang pandang
Hanya ingin diakui, ingin dipuji, bila kawan mu senang kau pun marah hasud dan dengki

Kau bercanda, kau berbisik, menyindir sesama saudara merasa dirimu lebih baik
Tamak bagian dari kekeluargaan
Dimana kurang lengkap jika tak saling menjatuhkan

Membawa golok menuju nenek tua
Berharap mendapat wasiat dan harta
Begitulah jika kau tidak pernah bersyukur
Uang adalah penguasa lembaga dirimu
Temanilah sabar maka ia kan melapangkan dadamu

Ketika kau berjalan pernahkah kau menoleh ke belakang?
Apa yang sudah dilakukan oleh kakimu?
Apakah dia menginjak semut dan merasa itu bukan apa apa?
Apakah dia menendang kulit buah sejauh jauh yang dia bisa?
Bagaimana jika rezeki semut itu berada pada kulit buah?
Apakah kau kan meminta maaf? Ataukah semut itu hanya serangga?

Aku berani menebak keadaan suasana hatimu bagai seorang raja.
Dan kau yakin ras mu adalah ras terbaik, sempurna, di atas ras yang lain.
Katamu, "itu bukan apa apa kawan, malah aku pernah memenggal kepala semut bakot dan juga mencabut antenanya agar mereka bertarung satu sama lain.. hahahaa Menarik bukan?"

Disaat orang lain terlelap
Ada seorang yang menangisi kekhilafannya nya
Ia berharap masih diberikan kesempatan
Terjaga disepanjang malam
"Ya Tuhan nikmat mana lagi yang aku dustakan. Aku tidak pernah puas"

Betapa hancur dan sakit hati seorang ibu menatap anaknya lalai dalam berbakti
Disuruhnya anak itu, "Kak, tolongin bunda donk beli gula di warung ucok." Dengan kasih sayang.
Anak itu acuh dan asik bermain game tanpa perdulikan orang tua.
Seperti tidak memiliki telinga.
Seandainya dia benar benar tidak diberikan pendengaran. Bagaimana ia bisa merasakan suara kelembutan dari kasih sayang sang Ibu?

Berapa banyak kau meminta tolong namun seakan suara itu redam
Tidak menimbulkan kesan
Disaat butuh orang lain menjawab ,"Aku pun lebih membutuhkan!"
Apa kau pernah mengalaminya?

Selama ini kau merasa memiliki sesuatu
Diwaktu yang sama tibalah saat dimana kau tak mampu menggerakan jasad
Sama sekali tak bisa digerakan
Rintihan datang..
Tapi sebenarnya kau masih hidup. Maka jangan siakan keputusan Tuhanmu..
Nikmat itu datang berangsur angsur. Perlahan ia memudar.

Pandangan matamu dikala muda jelas dan tajam
Daun berwarna hijau dan tampak cerah
Begitu juga orang dari kejauhan bisa kau perhatikan
Namun kau mengalami masa tua. Sekarang pandangan kabur dan memudar
Apakah kau pandai mengobati? Tentu tidak
Aku bertaruh kau hanya pandai menjaga.
Menjaga sesuatu yang bukan milikmu

Maka Nikmat itu...
Adalah dirimu