Subscribe to Our Newsletter ! Free and No SPAM !

logoblog
Aku mengundangmu tertawa tanpa kunci pembuka
Seperti pintu gerbang keluarga Zoldyc yang sulit untuk terbuka
Diseret ketajaman mata menelanjangimu karna hasil apa yang dia pinta
Di beranda kau tetap renjana, dan bungkam fitnah dengan bandela
Dimana binneka tungkal ika?
Sejak parameter hak asasi kau ukur dengan seberapa banyak stigma yang kau filter tuk tetap ada
Kini libidokulah yang mengalihkan pada samsara
Di dalam jiwa yang tepiskan citra tuk bahagia
Aku adalah glosarium yang terkemas tuduhanmu di dalam kepala
Berceritalah di atas mimpi rasio para dewa
Terasingkan dunia karna kau menganggapku seperti tak pernah ada
Seperti fauna terbungkus akuarium sebagai objek semata
Lupakan gelagat skenario dari ribuan orang jumawa
Seperti karnivora yang siap membantaimu jika ia sesuai selera

Pangkaslah paparan tuk terlihat sempurna
Pikirkan tentang ibu yang ingin melahirkan, bertarung dengan maut
Tanggalkan semua beban, seperti air hujan yang tetap terjatuh meski terkadang tak diinginkan
Masuki alam fana, bersama para musafir yang berkelana
Dialog buta, seputar tentang integritas ketika bertemu para sarjana
Dunia ini sementara,
Maka hari ini tertawalah sebelum tertawa itu dilarang
Mengikuti kebaikan yang berangsur luntur dan bertindak sebelum hilang
Seperti jihadnya pejuang berperang dan tak takut meski tertusuk pedang
Bukan gelar yang membuatmu tergelincir ke jurang
Bukan juga sebuah kopiah dan gamis semata dibilang agar agamis
Bukan juga hegemonis tai si sampah kapitalis
Bukan terbakar cinta di bawah tahta orang terkondang
Tapi, murni lillahi taala kasih sayang yang hangat membuat ubun2mu lembut di kepala...

logoblog
“Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Tuhan, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?!" Kata si Ibu sambil tersenyum manis. Menatap anaknya dengan kehangatan.

“Kenapa, Bu?”

“Karena suatu hari Ayah dan Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Tuhan tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Tuhan selalu ada untuk kamu. Nanti, Tuhan juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu,"
Ibu itu terdiam sejenak dan tetap tersenyum manis. Ibu itu mengelus kepala anaknya,
"Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita berbicara sama Tuhan."



logoblog
Kacamata diri

Kebodohan yang terpenggal dihuni buruknya moral
Ditikam oleh janji yang terobral
Memasuki dimensi hampa meniduri retorika tanpa perlu bicara
Tak mudah bertindak mungkin terpenjara
Berpikir dua kali untuk menentukan, mencari ketekunan dalam berbuat 
Serupa batu nisan di atas liang lahat
Tidak sama dengan orang yang berhasrat
Telanjang di antara tumpuan paku yang berkarat
Yang siap menerima tusukkan bila kau tak mampu lagi tuk semangat
Alasan dibuat buat sekadar meraih jawaban semu 
Berkapasitas hewan perahan berguna menghasilkan susu
Inilah kacamata diri yang penuh lika liku
Tertungkus lumus yang membuatku merasakan jemu..

Di balik rumah tersemat kalam senda gurau
Perjanjian merawat keluarga seperti meracau
Perkara bukan masalah, ketika akal dan perbuatan sudah tak lagi terarah
Apa salah? Terbenam di zona nyaman?
Mengagumkan, tertanam pada kemalasan yang berakar
berkelakar seputar mimpi yang tak berkadar
Berdasarkan paradigma yang sedikit kurang ajar

Jiwa merusak tertusuk panah asmara
Dunia melenakan dengan tipuan daya yang sementara
Ikutilah kompetisi dan hadiah dari sayembara
Karna Terdapat sesuatu yang membuatku mampu berlomba lomba





logoblog


Tai sejarah, membidani peristiwa anekdot yang membuatmu mau muntah
Tidak serupa cerita penggagas di tengah umpatan gegap gempita
Berkali difitnah, berkali tersentuh ludah
Mengisi kekosongan jiwa, kebenaran serupa dengan berhala
Lunasi hutang yang membuat harimu tak nyaman
Beriman pada keraguan timbulkan kemunafikan
Seperti tabiat kerasukkan masal pada keangkeran sekolah
Menyerupai invasi zionis yang merebut wilayah wilayah
Titik untuk hari ini. Ketika neraka dan surga sudah tak menjadi masalah
Timbulkan fatamorgana dari ilusi pembuat samsara
Setan laknatullah pengobral janji beribu taktik seperti mendoktrinmu dengan tusukkan di kepala
Bencilah dengan hal yang sementara, kita hamba temukanlah doa malam pada keserasian antara senang dan papa

Anjing terpanggang ekor
Bersihkanlah hatimu yang kotor
Seperti Umar bin Khatab yang takluk dengan ayat alquran
Ketajaman pedang tak mampu dihunuskan
Tinggalkan dikte pada pembual pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa
Raih tafakur disaat tersungkur
Membina hasrat dan letih saat ibadah mulai terkubur
Tercebur kedalam tarsir al misbah ketika akal kian melantur


"Buang yang jauh perasaan negativ!" lama lama bisa berbalik kau juga yang sakit
Kepalan tangan siap menghantam sebuah informasi terkait dimana hoax dan fitnah seperti wabah yang menjangkit
Motif tuk menentukan pembenaran, kebodohan ditingkatkan
Meninggalkan tabayun yang berkontradiksi
Dimana keteguhan hati sudah tak lagi dimengerti
Akhiri fraksi dengan saling mendominasi, siapa yang paling banyak pengikut ialah yang pantas menguasai
Hegemoni tai dasar sampah kulturisasi
Agamaku dijadikan candaan dan senda gurau demi aksi yang basi
Dan persetan bagi kalian yang mengikut hanya untuk dipuji.

Inilah agama bukan lelucon.
Bukan politik bukan seperti wayang plastik.
Dasar moron...

logoblog


Seputar tentang terbenamnya kata kata
Menutup pintu mengasingkan diri dari wacana
Begitu surut ekspektasiku mengobral kebodohan
Di antara dentuman bahasa yang semakin runyam
Dungu tindakan dan miskin harga diri
Nurani dan simpatisme juga menghianati
Seakan pergi menuntun tuk masuk ke liang lahat
Pembeda kelas kakap kriminalitas yang siap menerima hukuman berat
Bersama pena keingkaran yang sulit terobati
Inspirasi datang memaki seperti istri tak kunjung dinafkahi
Eksistensialisme menunjukkan kesesatan
Pada secerca harapan yang membutuhkan pertolongan
Alfian Zidny datang dengan asa yang terputus
Seperti mampus dihajar prajurit Colombus
Dan hari ini adalah lebih baik kusajikan
Berkhotbah tentang ketakberdayaan dihuni para budak yang melawan di atas tekanan zaman.

Karitatur sudah tak lagi menjamur, nasionalisme seperti bidak catur
Rentan akan amarah dan nafsu tak tekontrol
Menolak sapaan maghrib sibuk mengurus sepasang memek dan kontol
Nyawa dibuat seperti isi burung yang berkolor
Dan dimana kalimat Tauhidku terbakar di atas kemenangan pihak tertolol
Perbedaan tak berarti, berkontraksi pada sejarah masa lalu
Menginvasi premis rasa dendam yang paling nomor satu
Sahabat tidak afdol jika belum saling menjatuhkan
Mempererat persaudaraan tuk menolong persatuan
Dimana video vulgar seperti obat penenang jiwa
Kurang lengkap jika tak ada wanita tuk alasan sebuah kata "bercinta"
Esensi menyempit pada sebuah nilai raport semester
Dimana hasil yang bagus penentu engkau menunjang rasa minder
Seakan adab dan sopan santun itu tidaklah penting
Bagaikan anjing menyalak mengincar akhlakmu yang sudah kurus kering.

Seperti duri dalam daging yang masih diperawanan
Berpikir sinting ibarat rintik air berjatuhan
Perangai melucu terbuai pada ketidakharmonisan
Melontarkan kalimat tidak sesuai dengan para simpatisan
Merevisi pemikiran butut yang tak masuk akal
Ketika Abu Jahal terbela oleh canda dan senda gurau...


logoblog
Saat kumelakukan kesalahan kamu harus membenci sifatku tpi jangan membenci diriku.
Bencilah pada nafsu dan egoisan diriku dan berilah aku kesempatan tuk memperbaiki diri.
Apalagi kebaikan itu berkesinambungan.
Aku harap kamu senang melihatnya..
Senang melihat kebaikan orang lain...

Begitupula sebaliknya aku tak membenci dirimu.. sama sekali tidak .. jangan salah paham, aku tak membenci jasadmu...
Sma sekali tidak ada rasa itu.
Ketika kamu melalukan kebaikan maka senanglah hati ini..
Berharap engkau dapat melakukan nya secara kontinu.
Aku yakin kamu sudah paham.
"Terus menerus" itu adalah hal yang sulit. Karna hasrat dan semangat tidak selalu ada berangsur angsur mereka dapat luntur...
Tapi ingatlah pada perbedaan kewajiban dan keinginan..
Kewajiban itu tidak perlu pakai keinginan..
Karna setiap keinginan itu bercampur dengan nafsu...


logoblog




Yang terlihat pada pandanganmu ialah perhiasan
Kecuali yang mengikut pada kelalaian
Tidak dibenarkan engkau meremehkan sampah
Padahal sebelumnya ia berguna
Terapkanlah mata dan hatimu agar selaras
Apa yang terkandung di dalamnya mengandung hikmah yang besar

Rasa syukur di mulai dari segala sesuatu.
Disaat aku melihat orang lain menyakiti dirinya terang terangan
Apa yang dibenarkan oleh nafsu ini?
Tentu dia akan berkata, "Astagfirullah manusia yang lalai!"
Padahal jika dibalik akulah sebenarnya yang terbuai
Oleh kecantikan ibadahku.
Seakan akan apa yang kuperbuat selama ini adalah nyata...
Nyata dari pekerjaan diriku sendiri. Nyata aku akan mendapat ganjaran yang setimpal dan aku keliru. Benar benar keliru.

Kenapa kesempatan itu jarang sekali datang?
Kesempatan tuk mendoakan, mendoakan selain diriku agar berbuat taat ketika asik berpeluk erat dengan maksiat.

Bukan menyindir atau menjelekkan
Seharusnya bukan itu yang kupikirkan.
Aku tidak mampu.
Keburukan selalu menyertai diriku.
Dimana kuberada fitnah seperti mahluk tiga dimensi
Dimana ia memeluk tubuhmu ketika engkau melihat perbuatan orang lain meski hanya sekilas

Malam yang basah karna diguyur oleh hujan
Gemericik suara air berjatuhan
seorang tengah bersandar dibalik tembok yang kokoh
Ia menggenggam smartphone sambil mengumpat, matanya tidak lepas dari apa yang ia lihat, kemudian ia menulis sebuah kalimat,
"Ah bego lu njirr, susah ngomong sama cebong mah. Kaga bakalan ngerti,"
Begitu mudahnya memberi nilai pada orang yang jelas jelas tidak kita ketahui secara langsung.

Aku menemui seorang yang cukup sering melintas di jalan yang biasa aku lalui
kupikir ia orang yang tidak waras.
Aku segan tuk menghampirinya
Dan waktu berlalu, ku beranikan diri tuk menyapanya
Ternyata komunikasi nya baik dan nyambung,
"aku keliru," begitu batinku.
Pria itu menjelaskan ia memang biasa berpakaian sederhana, ia memakai apa yang ada walaupun banyak sobekan disana sini.
Wajar ia tidak memperdulikan keadaanya pakaiannya, ya karna ia bekerja sebagai pemulung. "Toh, nanti bakal kotor lagi," begitu lanjutnya.
Lalu Ia menunjukkan isi dalam ransel , "kecuali ini, saya usahakan tuk selalu terjaga kebersihannya."
Yang ternyata itu perangkat alat sholat.

Bagai dadu berputar
Seperti permainan lotre dimana angka yang keluar hanya tuk satu pemenang
Tetapi kemenangan yang ia hasilkan dari beberapa puluh kali percobaan.
Jika ia mencoba kembali, belum tentu hasil nya kan sama...
Rasa ingin menilai itu lebih besar dari percikan api.
Ia tak bisa padam hanya dengan air.
Yang mana air itu bagaikan sebuah ucapan kebaikan...

Hujan pun mulai reda.
Aku tak tahu cerita ini✍️ mau dibawa kemana.
Dan akupun berniat minum sejenak...🤞✌️

logoblog

Cerita ini aku dedikasikan untuk kamu yang merasa dirimulah paling benar.. terima kasih , kalau kau tak ada mana mungkin kumengerti..

"Sepertinya aku mulai hilang kendali!"

Dimanakah aku ketika kalian membutuhkan?
Tangan yang lusuh mencemaskan hari esok
Sembari mengusap wajah hasil keringat pekerjaan
Berharap ada ikan bakar ketika dapur ditengok

Terkesan malas seakan itu tabiat
Terlalu curiga dengan pendapat sepihak
Dirinyalah yang paling benar dan aku tersalah
Binasa dalam keraguan akan tuduhan air beriak

Ini bukan cerita yang kubalut dengan cinta
Meski ayah pergi dan ibu meninggalkan kita
Carilah air mengalir dan tanyakanlah
"Apakah benar kau tak mengenali lelah dan derita?"

Dapatil kesimpulan dengan melihat kau punya satu jawaban
Paradigma negatif
Belum apa apa sudah menyindir ini-itu yang membuat hati merasa sakit

Dimana letak keikhlasan, rasa puas, kekurangan, tidak bersyukur
Kau melantur disaat putus asa, kata kata terlontar terdengar seperti mempunyai hak dan kuasa

Perbedaan antara pendapat sudah tak jelas
Egoisme mementingkan tuduhan tak berkelas
Saling beriringan antara kepentingan dan rasa mau memiliki lebih
Terlena ketika bergerak berlawanan dan kau memaki kalau itu bukan hasil yang ingin kau raih

Aku itu aku
Kekurangan serta kelebihan mirip dadu berputar
Dimana kau tak tahu angka yang kan keluar
Disebuah mall atau pasar, orang orang berlalu lalang
Menunjukkan karakteristik tanpa banyak komentar
Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang
Namun bila sudah kenal buat apa berlaku kasar....

Ini perbedaan. Dimana aku dan kau ataupun kita dan mereka, hatimu itu tidak hanya satu jika disatukan
Dan yang aku inginkan agar kau tak menuruti hawa nafsu yang membuat kau tidak bisa menentukan...

Sekiann......


logoblog


Aku terjebak pada suasana
Tentang mereka yang terjatuh di lubang yang sama
Tentang bagaimana menerima uang ketika sudah lelah dikasur bercinta

Ini bukan siasat tuk menjatuhkan seorang atau kelompok
Bukan keadaan ketika dipenuhi mental writers block
Dasar goblok kuhanya bicara fakta
Dan media jujur dalam cerita

Seperti kau bekerja di perbankan
Tak peduli uang yang kau terima itu hasil dari sulapan
Intinya tentang bagaimana wanita ini terus menerus masuk di laman berita
Dasar gila
Meski hanya judul tapi sudah bisa bikin horni
Diumbar umbar layaknya itu sebuah mobil Ferrari

Foto HOTnya tercantum di UC dan Opera mini
Apalagi dia juga sering main di FTV
Ini kenapa sudah terkenal malah jadi hedonis tai?
Parah juga terlebih diternak, babi!

Ini babi jelas babi yang nyata
Yang mana babi yang mana memelihara tak jelas siapa

Dan 80juta itu bukan angka yang kecil
Seandainya menjual kulit di pasar gelap tentu tak membuahkan hasil
Di kamar hotel itu silih berganti bermacam orang berdasi
Namun jembut dan memeknya mungkin sudah bau terasi

Apa kabar Vanessa?
Ciee populer sesaat ni ya?
Kau tahu Vanessa waktu aku sedang internetan.
Lagi lagi aku membaca berita tentangmu.
Sebenarnya malas memang, hanya judul saja yg kulihat. Dan sialnya banyak juga ya foto hot lama mu yang beredar.

Antara sial atau senang.
Ya siapa pun pasti tak nyaman kan keburukan tentang dirinya diumbar.
Karna itu aib bagimu. Ya aku jelas tahu tentang itu Vanessa.
Dan senangnya 80 juta itu akan kamu apakan?
Vermak memek?








logoblog




Tanganku terinjak, kumemandang ke atas
Topi snapback senyum menyeringai bikin was-was
Di dalam kelas ia melempar tasku
Buku buku berhamburan, teman-teman tak ingin membantu
Dasar berengsek, kan ku balas
Lihat nanti jika kau di luar kelas
Menyesal dengan sangat kuhajar tiada batas
Tapi, itu hanya di dalam khayalan
Takkan mungkin, aku takut, terlalu pengecut
Bocah kecil umur 12 tahun nyalinya ciut
Setiap hari setiap waktu takut pergi sekolah
Seperti naga yang keluar dari kawah
Sepertinya aku punya banyak salah atau lari dari masalah
Dunia ini tak adil buatku, mungkinkah di dunia yang lain ini akan jauh berbeda?
Hari minggu pasti selalu kutunggu
Tenang hatiku tak bertemu denganmu
Apa yang kudapat, ketika kita berjumpa di pinggir jalan
Mereka berlima tubuhku terlempar ke atas melesat ke atas menuju angkasa
“Ayolah, aku tidak berbuat salah denganmu!”
Si jacket kuning itu sepertinya cukup iba
Tapi dia takut pada si gemuk yang menjadi bosnya..
Yeah, kini saatnya….

Masa sekolah hal yang terindah
Masalah yang begitu indah
Saatnya kita berduka
Dewasa kini aku belum lupa
Terima kasih dariku padamu
Kau sudah repot membully
Mungkin hanya ini yang mampu kubalas
Kau telah memberikan inspirasi tiada batas

Aku memang krempeng ditambah gepeng
Dari samping atau dari depan
Sama-sama pantas dapat cacian
Tapi bukan seperti inilah caranya
Aku juga ingin keluar masuk kantin dengan aman
Menikmati rasanya beli jajanan, sama dengan kalian
Jangan kau rampas uangku, sungguh keterlaluan
“Kita bawa saja ia ke kamar mandi.”
“Kita kunci dari luar, gimana, di?”
Sungguh berengsek si Budi dan temannya
Aku pikir tak ada yang lebih baik, mereka binatang semua.
Tak berani berontak, tak juga teriak, dan juga yang lainnya
Sial, aku ini bocah macam apa
Hanya diam saja
Orang tua di rumah mungkin berpikir anaknya sekolah dengan baik
Tapi anak-anaknya memandang dunia jadi terbalik
Setengah takut kadang tampil berani
Jiwanya kadang kalut ketika terus dibully
Itulah rasanya jadi kami
Kami ingin bebas, yeah, kini saatnya.

Masa sekolah hal yang terindah
Masalah yang begitu indah
Saatnya kita berduka
Dewasa kini aku belum lupa
Terima kasih dariku padamu
Kau sudah repot membully
Mungkin hanya ini yang mampu kubalas
Kau telah memberikan inspirasi tiada batas

Ruang dan waktu terasa lama berlalu
Upacara senin pagi ia berada di belakangku
Budi kau berengsek menendang pantatku
Ingin kabur dari lapangan pasti di lihat guru
Panasnya terik matahari serasa bikin pingsan
Ingat-ingat sebentar di dalam sakuku ada pisau
Yeah, berengsek kau keterlaluannn.
Sesaat sebelum mataku terbuka kupikir berada di neraka
Aku melihat seragam pak polisi
Dan, “sial, apa yang terjadi?”
Kenapa aku disini?
“Hei nak kau sudah berbuat salah.”
Persetan, itu tak masalah
Aku di dalam penjara, bahagia, tertawa, bercampur satu
Sudah tak bertemu kau lagi bocah yang selalu menghantui pikiranku…


Masa sekolah hal yang terindah
Masalah yang begitu indah
Saatnya kita berduka
Dewasa kini aku belum lupa
Terima kasih dariku padamu
Kau sudah repot membully
Mungkin hanya ini yang mampu kubalas
Kau telah memberikan inspirasi tiada batas

{Sumber: https://alfianzidnyy.wordpress.com/2016/01/25/bully/}***

logoblog

Aku terhempas ke dasar jurang
Melayang di udara tanpa arang
Menyaksikan beberapa riwayat
Banyak mayat mayat ingin kembali dan mengejar akhirat
Tapi sudah terlambat

Apa yang terjadi ketika kesempatan itu datang?
Kau seolah lupa dan memilih pada yang terpandang pandang
Hanya ingin diakui, ingin dipuji, bila kawan mu senang kau pun marah hasud dan dengki

Kau bercanda, kau berbisik, menyindir sesama saudara merasa dirimu lebih baik
Tamak bagian dari kekeluargaan
Dimana kurang lengkap jika tak saling menjatuhkan

Membawa golok menuju nenek tua
Berharap mendapat wasiat dan harta
Begitulah jika kau tidak pernah bersyukur
Uang adalah penguasa lembaga dirimu
Temanilah sabar maka ia kan melapangkan dadamu

Ketika kau berjalan pernahkah kau menoleh ke belakang?
Apa yang sudah dilakukan oleh kakimu?
Apakah dia menginjak semut dan merasa itu bukan apa apa?
Apakah dia menendang kulit buah sejauh jauh yang dia bisa?
Bagaimana jika rezeki semut itu berada pada kulit buah?
Apakah kau kan meminta maaf? Ataukah semut itu hanya serangga?

Aku berani menebak keadaan suasana hatimu bagai seorang raja.
Dan kau yakin ras mu adalah ras terbaik, sempurna, di atas ras yang lain.
Katamu, "itu bukan apa apa kawan, malah aku pernah memenggal kepala semut bakot dan juga mencabut antenanya agar mereka bertarung satu sama lain.. hahahaa Menarik bukan?"

Disaat orang lain terlelap
Ada seorang yang menangisi kekhilafannya nya
Ia berharap masih diberikan kesempatan
Terjaga disepanjang malam
"Ya Tuhan nikmat mana lagi yang aku dustakan. Aku tidak pernah puas"

Betapa hancur dan sakit hati seorang ibu menatap anaknya lalai dalam berbakti
Disuruhnya anak itu, "Kak, tolongin bunda donk beli gula di warung ucok." Dengan kasih sayang.
Anak itu acuh dan asik bermain game tanpa perdulikan orang tua.
Seperti tidak memiliki telinga.
Seandainya dia benar benar tidak diberikan pendengaran. Bagaimana ia bisa merasakan suara kelembutan dari kasih sayang sang Ibu?

Berapa banyak kau meminta tolong namun seakan suara itu redam
Tidak menimbulkan kesan
Disaat butuh orang lain menjawab ,"Aku pun lebih membutuhkan!"
Apa kau pernah mengalaminya?

Selama ini kau merasa memiliki sesuatu
Diwaktu yang sama tibalah saat dimana kau tak mampu menggerakan jasad
Sama sekali tak bisa digerakan
Rintihan datang..
Tapi sebenarnya kau masih hidup. Maka jangan siakan keputusan Tuhanmu..
Nikmat itu datang berangsur angsur. Perlahan ia memudar.

Pandangan matamu dikala muda jelas dan tajam
Daun berwarna hijau dan tampak cerah
Begitu juga orang dari kejauhan bisa kau perhatikan
Namun kau mengalami masa tua. Sekarang pandangan kabur dan memudar
Apakah kau pandai mengobati? Tentu tidak
Aku bertaruh kau hanya pandai menjaga.
Menjaga sesuatu yang bukan milikmu

Maka Nikmat itu...
Adalah dirimu