Subscribe to Our Newsletter ! Free and No SPAM !

RIMA LABIL

logoblog


Seputar tentang terbenamnya kata kata
Menutup pintu mengasingkan diri dari wacana
Begitu surut ekspektasiku mengobral kebodohan
Di antara dentuman bahasa yang semakin runyam
Dungu tindakan dan miskin harga diri
Nurani dan simpatisme juga menghianati
Seakan pergi menuntun tuk masuk ke liang lahat
Pembeda kelas kakap kriminalitas yang siap menerima hukuman berat
Bersama pena keingkaran yang sulit terobati
Inspirasi datang memaki seperti istri tak kunjung dinafkahi
Eksistensialisme menunjukkan kesesatan
Pada secerca harapan yang membutuhkan pertolongan
Alfian Zidny datang dengan asa yang terputus
Seperti mampus dihajar prajurit Colombus
Dan hari ini adalah lebih baik kusajikan
Berkhotbah tentang ketakberdayaan dihuni para budak yang melawan di atas tekanan zaman.

Karitatur sudah tak lagi menjamur, nasionalisme seperti bidak catur
Rentan akan amarah dan nafsu tak tekontrol
Menolak sapaan maghrib sibuk mengurus sepasang memek dan kontol
Nyawa dibuat seperti isi burung yang berkolor
Dan dimana kalimat Tauhidku terbakar di atas kemenangan pihak tertolol
Perbedaan tak berarti, berkontraksi pada sejarah masa lalu
Menginvasi premis rasa dendam yang paling nomor satu
Sahabat tidak afdol jika belum saling menjatuhkan
Mempererat persaudaraan tuk menolong persatuan
Dimana video vulgar seperti obat penenang jiwa
Kurang lengkap jika tak ada wanita tuk alasan sebuah kata "bercinta"
Esensi menyempit pada sebuah nilai raport semester
Dimana hasil yang bagus penentu engkau menunjang rasa minder
Seakan adab dan sopan santun itu tidaklah penting
Bagaikan anjing menyalak mengincar akhlakmu yang sudah kurus kering.

Seperti duri dalam daging yang masih diperawanan
Berpikir sinting ibarat rintik air berjatuhan
Perangai melucu terbuai pada ketidakharmonisan
Melontarkan kalimat tidak sesuai dengan para simpatisan
Merevisi pemikiran butut yang tak masuk akal
Ketika Abu Jahal terbela oleh canda dan senda gurau...